OKU Timur, Sumsel, adstimur.sumsel.today –Kantor Desa Sugih Waras, kecamatan Belitang Mulya, kabupaten OKU Timur, provinsi Sumatra Selatan tidak mengibarkan bendera merah putih, sebagai simbol kebanggaan dan identitas bangsa Indonesia pastinya kantor Desa tersebut terlihat kurang hidup.
Kantor Desa yang biasanya menjadi simbol kebanggaan dan identitas masyarakat setempat, kini terlihat sunyi dan kurang bersemangat tanpa kehadiran bendera merah putih yang biasanya berkibar gagah di atasnya.
Hari pertama masuk kerja setelah libur suasana di Kantor Desa Sugih Waras, kecamatan Belitang Mulya, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur), Sumatera Selatan, tampak mata suasana sepi tanpa aktivitas pelayanan publik, dari pantauan awak media secara langsung di lokasi pada senin (6/10/25), tidak ada perangkat Desa yang bertugas dan halaman kantor juga terlihat secara kasab mata tanpa mengibarkan bendera Merah Putih.
Kondisi tersebut menimbulkan perhatian publik lantaran pengibaran bendera merupakan simbol kenegaraan sekaligus penanda aktifnya kegiatan pemerintahan Desa. Ketidak hadiran bendera di halaman kantor pada hari kerja dinilai mencerminkan lemahnya kedisiplinan aparatur Desa dalam menjalankan tugas pasca setelah libur.
Salah satu perangkat Desa Sugih Waras menjabat sebagai Kadus mengakui bahwa bendera Merah Putih tengah dicuci, dan belum sempat dikibarkan pada pagi hari.
"Benderanya sedang dicuci, itu yang ada tinggal yang jelek biar tak pasang," katanya kepada awak media.
Meski demikian, situasi tersebut tetap memunculkan sorotan karena kantor Desa merupakan garda terdepan dalam pelayanan publik dan seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat dalam hal ketertiban, kedisiplinan, serta penghormatan terhadap simbol negara.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi resmi dari kepala Desa Sugih Waras maupun pihak Kecamatan Belitang Mulya.
Ketua DPC Asosiasi Keluarga Pers Indonesia (Akpersi) OKU Timur meminta Pemerintah kecamatan diharapkan dapat segera melakukan pemantauan dan pembinaan terhadap perangkat Desa agar lebih disiplin lagi, profesional dan menghormati simbol negara republik Indonesia, tutupnya.