Medan, Sumatera Utara –Ketua Umum Himpunan Masyarakat Tani Nusantara Merah Putih (HMTNMP), Azril Aska, mengunjungi Sumatera Utara untuk membentuk DPW HMTNMP dan merespon langsung keluhan masyarakat Desa Pasir Kosik, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) terkait sengketa lahan seluas 14.000 hektar dengan PT Torganda DL Sitorus. Sengketa ini telah berlangsung sejak tahun 2006, dimana lahan yang telah digarap masyarakat secara paksa diambil alih perusahaan.
Dalam kunjungan tersebut, Azril Aska berjanji akan memperjuangkan hak masyarakat Desa Pasir Kosik hingga tuntas, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Beliau beserta rombongan, termasuk pengurus DPP dan DPW HMTNMP, Wakil Bupati Paluta, tokoh adat dan masyarakat, meninjau langsung ke lokasi.
Kesaksian dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat Mujiono dan Margono, serta seorang janda yang kehilangan lahan pertaniannya, mengungkapkan penderitaan masyarakat akibat penggusuran paksa tersebut. Dampaknya pun meluas, termasuk masalah kesehatan mental dan kerusakan rumah warga. Mereka berharap Presiden Prabowo Subianto dapat mendengar dan membantu melalui HMTN MP sesuai dengan hukum yg berlaku.
Terungkap pula bahwa lahan seluas 14.000 hektar yang saat ini di ambil alih oleh negara totalnya 47.000 hektar. Azril Aska menyatakan akan berkoordinasi dengan instansi terkait agar lahan tersebut dapat dikelola oleh masyarakat desa kosik putih tentunya sesuai dengan peraturan yg belaku di negara republik Indonesia. Tokoh agama KH Khambali, menghimbau masyarakat untuk tetap berdoa dan beribadah segala sesuatu nya atas pertolongan Allah SWT tuturnya.
Wakil Bupati Paluta meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menyerahkan penyelesaian kasus ini kepada HMTNMP. Beliau menyatakan bahwa kasus mafia tanah bukanlah hal baru dan berharap HMTNMP dapat membantu mengembalikan keadilan bagi masyarakat Desa Pasir Kosik. Acara diakhiri dengan sorak sorai dukungan masyarakat untuk HMTNMP dan Presiden Prabowo.
