OKU Timur, SUMSEL – Sebuah jeritan hati warga Seberang Sungai Komering, OKU Timur, kembali menggema di media sosial. Viral sejak 19 Mei 2025, unggahan dari akun Facebook @Tarmuji menyita perhatian warganet lewat tiga video yang memperlihatkan kondisi memprihatinkan akses jalan utama yang rusak parah.
Video tersebut menampilkan kendaraan pengangkut hasil panen warga yang terseok-seok melewati jalan penuh lumpur dan lubang. Disertai caption menyentuh berjudul “Tangisan Sebrang Komering”, Tarmuji menuliskan.
Nilai jual hasil bumi jadi murah karena kondisi jalan.
Beli material jadi mahal karena kondisi jalan.
“Merujuk orang sakit ke rumah sakit terhambat karena kondisi jalan.
Kami mengetuk hati dan rasa.
Semoga ada yang peduli.
Gunung Terang, Mendayun, Agung Jati berharap konektivitas lancar.”ucap warga.
Unggahan ini bukan hanya sekadar curhatan biasa, ini adalah jeritan kolektif ribuan warga yang selama bertahun-tahun menanti perubahan.
Tidak hanya hasil panen, bahan bangunan pun turut terdampak. “Material jadi mahal karena truk tidak bisa lewat dengan mudah. Dan yang paling mengkhawatirkan, warga sakit pun kadang tak bisa segera dibawa ke rumah sakit,” tambahnya.
Keluhan serupa juga datang dari Syagita, seorang siswi asal Desa Agung Jati. Ia harus melewati jalan rusak setiap hari demi menempuh pendidikan. “Musim hujan becek dan licin, musim kemarau jalan jadi berdebu dan berlubang besar. Dari saya masuk SMA sampai hampir lulus, kondisi jalan tidak berubah,” ungkapnya sedih.
Warga Kecamatan Madang Suku I, Seberang Sungai Komering, mengaku tak ingin menyalahkan pemerintah. “Kami tahu perbaikan butuh proses. Tapi mohon, kami ini juga bagian dari Indonesia. Kami hanya ingin didengar dan diperhatikan,” ujar seorang tokoh masyarakat setempat.
Postingan viral ini telah membuka mata banyak pihak, bahwa di balik megahnya pembangunan kota, masih ada daerah yang menanti jalan layak untuk hidup yang lebih baik.